Refleksi Khotbah FIRES
Minggu, 28 Januari 2024
Pengkhotbah : Pdt. Edward Oei
Ayat Alkitab : Rut 1:1-22
Kitab Rut menceritakan tentang kisah hidup Naomi yang dilanda bertubi-tubi kesedihan: kelaparan, pergi ke tanah asing, serta suami dan anak-anaknya meninggal. Di tengah kepahitan ini, ia memutuskan untuk pulang ke tanah Israel. Salah satu menantunya, Rut, enggan meninggalkan dia karena ia sudah menganggap bangsa dan Allah Naomi adalah miliknya juga. Naomi kemudian mempertemukan Rut dengan Boas dan melahirkan garis keturunan yang akan melahirkan Yesus Kristus yang menjadi Tuhan dan Juruselamat kita.
Kita dapat melihat bahwa setiap perasaan dan keputusan yang Naomi ambil sangatlah natural. Namun, Tuhan justru memakai hal natural ini untuk menyatakan pekerjaan tangan-Nya. Tuhan memakai Naomi untuk menjemput Rut dari tanah Moab dan menjadi nenek moyang bagi Yesus Kristus.
Kita sering kali menganggap sepele hal-hal natural yang terjadi dalam hidup kita. Kita juga sering tidak serius dalam menjalani keseharian kita. Padahal, setiap hal yang kita lakukan, sesederhana apa pun, dapat menjadi bagian dalam rangkaian rencana pekerjaan Tuhan yang besar. Ini berarti kita harus menjalani keseharian kita dengan serius, mengambil setiap keputusan dengan hikmat dari Tuhan, dan melakukan setiap tugas kita (semonoton apa pun) dengan setia. Kita bisa saja merasa hal yang kita lakukan seperti tidak berarti/berguna, misalnya berdoa setiap hari untuk seorang yang tak kunjung berubah atau menjalin relasi dan menginjili teman yang tetap berkeras hati dan lainnya. Kita tidak pernah tahu mungkin di masa depan nanti teman kita itu akan bertobat dan anak/cucunya akan menjadi pengkhotbah besar yang Tuhan pakai mempertobatkan banyak orang.
Tugas kita adalah untuk setia menjalani keseharian kita di dalam ketaatan kepada Tuhan dan barangkali Tuhan bersedia memakai kita menjadi Naomi yang menjemput Rut-Rut lainnya, atau kitalah Rut yang Tuhan pakai untuk menggenapkan pekerjaan-Nya yang besar.
Refleksi oleh: Redy