Refleksi Khotbah FIRES

Minggu, 18 Februari 2024

Pengkhotbah : dr. Diana Samara

Ayat Alkitab : Roma 8:13  

 

Ketika Kristus menebus manusia berdosa, Ia tidak memberikan diri-Nya secara parsial, melainkan secara penuh. Ia menyerahkan seluruh diri-Nya untuk membeli kembali seluruh inci kehidupan manusia berdosa. Ini artinya, kehidupan manusia yang sudah ditebus adalah sepenuhnya milik Kristus dan bagi Kristus!

 

Namun, kita tidak mungkin dapat hidup sepenuhnya bagi Kristus jika kita hanya mengikuti dan mengandalkan diri sendiri. Kita adalah manusia berdosa, sehingga logika kita, kemauan kita, dan perasaan kita sering kali berlawanan dengan firman Tuhan. Kekuatan kita pun sering kali gagal untuk menyertai kita taat firman Tuhan. Dosa senantiasa menarik kita untuk hidup bagi diri dan bukan bagi Kristus. 

 

Satu-satunya cara untuk hidup sepenuhnya bagi Kristus adalah dengan menyerahkan diri kita dipimpin oleh Roh Kristus. Dengan pimpinan ini, kita akan dituntun untuk semakin mengerti firman Tuhan, peka akan kehendak Tuhan, dan hidup kudus di hadapan-Nya dengan cara terus mematikan dosa. Sehingga, segala logika, kemauan, perasaan, dan kekuatan kita benar-benar tunduk kepada kebenaran dan kehendak Kristus. 

 

Tentu saja mematikan dosa tidaklah mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat dilakukan oleh orang percaya. Roh Kristus yang memimpin kita akan menolong dan memampukan kita untuk peka terhadap dosa dan berani untuk terus berjuang membuangnya. Kita tidak bisa mengatakan, “Saya memang orangnya seperti ini, tidak bisa berubah.” Penebusan Kristus yang penuh tidak menyisakan dosa sekecil apa pun sehingga kita pantas beralasan demikian. Dengan penyertaan Kristus dan tekad hati kita yang penuh, kita dapat terus belajar dan berhasil untuk mendedikasikan hidup kita sepenuhnya bagi Kristus. Sehingga, kita dapat sungguh-sungguh menghidupi perintah Kristus untuk “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” Kiranya Tuhan menolong kita semua. Amin.

 

Refleksi oleh: Rista Benu