Refleksi Khotbah FIRES
Minggu, 25 Februari 2024
Pengkhotbah : Sdr. Abraham Madison Manurung
Ayat Alkitab : 2 Korintus 1:1-7
Dalam 2 Korintus 1:1-7, Paulus menyebutkan kata “penghiburan” sebanyak enam kali. Ia merasa terhibur bukan karena jemaat Korintus, bahkan sebaliknya, jemaat Korintus kerap menyakiti hati Paulus dengan berbagai masalah. Mereka membeda-bedakan golongan para rasul, tidak teratur dalam perjamuan kudus, memperdebatkan karunia pelayanan, bahkan meragukan otoritas kerasulan Paulus. Jadi, penghiburan apakah yang Paulus maksud dalam perikop ini?
Bagi Paulus, penghiburan sejati tidak terletak pada dunia ini, termasuk jemaat-jemaat gerejanya. Penghiburan bagi Paulus terletak pada kesempatan untuk berbagian dalam penderitaan dan kematian Kristus, serta janji Kristus akan penghiburan bagi mereka yang menderita bersama-Nya (2Kor. 1:5, bdk. Mat. 5:10-12). Hanya ketika Paulus berbagian dalam penderitaan Kristus, para jemaat dapat melihat hasil dan jerih payah Paulus menyaksikan Kristus, sehingga mereka dapat terhibur juga. Tantangan dan kesulitan dalam pelayanan tidak menghalangi Paulus untuk tetap setia melayani. Ia percaya Tuhan akan memberikan penghiburan baginya. Salah satunya adalah ketika beberapa saat kemudian ada sebagian jemaat Korintus yang mulai menunjukkan pertobatan (2Kor. 7:9). Ini menjadi tambahan penghiburan bagi Paulus yang setia melayani.
Kita juga melihat banyak masalah yang terjadi di gereja kita. Adanya perselisihan antar rekan seiman, pelayanan yang tidak berjalan, iman yang tidak bertumbuh, hingga ketidakcocokan dengan hamba Tuhan. Ini membuat kita sedih/sakit hati dan mulai meninggalkan pelayanan gerejawi. Bahkan, bukan tidak mungkin lambat laun kita akan meninggalkan iman kekristenan kita. Ini dapat terjadi karena kita menaruh ekspektasi yang salah mengenai penghiburan di dalam iman maupun gereja sebagai institusi.
Mengikuti teladan Paulus, kita tidak perlu buru-buru kecewa terhadap kondisi gereja atau pelayanan yang tidak sesuai harapan kita. Tugas kita adalah untuk tetap setia melayani dan menikmati penghiburan dari Tuhan, yaitu janji-Nya bagi mereka yang berbagian pada kematian dan kebangkitan-Nya. Penghiburan inilah yang akan memampukan kita untuk terus melayani dan menjadi saluran penghiburan bagi yang lain.
Refleksi oleh: Trisfianto