Refleksi Khotbah FIRES
Minggu, 10 Maret 2024
Pengkhotbah : Pdt. Edward Oei

Alkitab mengajarkan bahwa cita-cita kita haruslah ditentukan oleh kehendak Allah, bukan berdasarkan kesukaan kita, pilihan orang tua, atau tren masa kini semata. Namun, di dalam mencari kehendak Allah ini, kita tidak selalu mendapatkan jawaban yang instan dan jelas. Kita akhirnya lelah mencari jawabannya dan merasa Allah tidak sudi menjawab.

Ini mungkin saja terjadi karena kita salah tempat dalam mencari kehendak Allah. Sering kali kita hanya fokus kepada diri dan lingkup kecil kehidupan personal kita saja. Padahal, kehendak Allah perlu dilihat secara keseluruhan. Kita hidup menjadi bagian secara komunal dan ada kehendak Allah yang harus kita pahami secara luas ini. Kita bisa memakai analogi tubuh untuk mengerti hal ini. Di dalam tubuh ada banyak bagian. Tentu saja ada tugas khusus yang berbeda-beda untuk setiap anggota tubuh, tetapi semuanya bergerak dalam kesatuan tubuh untuk mencapai tujuan yang sama. Maka, kita perlu mencari tahu apa kehendak Allah untuk tubuh ini baru kita bisa dengan jelas mengerti kehendak Tuhan yang spesifik untuk kita secara personal, apakah kita berperan menjadi tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.

Tubuh yang dimaksud adalah umat Tuhan. Secara lokal, kita hidup di negara ini dan mengenal gerakan Reformed Injili. Kita perlu minta kepekaan dari Tuhan supaya bisa melihat kehendak Allah untuk umat Tuhan dalam konteks demikian. Dengan begitu, kita bisa mengerti pengaruh komunitas/gerakan Reformed Injili ini terhadap diri kita secara personal dan bagaimana kita dapat berbagian dalam komunitas tersebut secara baik dan benar.

Jadi, di dalam mencari tahu kehendak Allah, mari kita belajar untuk tidak terus melihat ke dalam diri saja, tetapi mulai melatih diri untuk melihat secara keseluruhan konteks dan kehendak Tuhan secara komunal. Tuhan pasti menjawab kepada siapa yang sungguh-sungguh mencari kehendak-Nya.

Refleksi oleh: Sonya