Refleksi Khotbah FIRES
Minggu, 7 Januari 2024
Pengkhotbah: dr. Diana Samara
Ayat Alkitab: Roma 8:9–11; Roma 1:21; 1Kor. 6:19-20
Setelah jatuh ke dalam dosa, manusia mengalami kematian jiwa (kehilangan sense kepada Tuhan) dan tubuh yang terus menuju pada kematian (dying). Lebih dari itu, ‘tubuh’ di sini juga berbicara tentang kedagingan atau keinginan untuk memuaskan diri. Jadi, tubuh kita secara fisik telah rusak dan juga secara keinginan hanya mau memuaskan diri sendiri. Hidup yang kita jalani sekarang adalahtentang mengejar mimpi kita, membangun masa depan kita, dan mencapai kepuasan diri semata. Bahkan saat bergereja dan pelayananpun hanya demi memuaskan diri karena merasa sudah menjalankan kewajiban sebagai orang Kristen. Lantas, siapakah yang dapat menolong tubuh kita ini?
Roma 8:11 mengatakan, “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” Puji Tuhan! Pertolongan atas tubuh kita ini datang dari Roh Kudus yang diam di dalam kita. Roh Kudus ini memberikan kita hidup yang baru, menumbuhkan buah Roh di dalam hidup kita, dan menolong tubuh kita untuk bisa melakukan kehendak-Nya dan memuliakan Tuhan. Apa yang kita lakukan dengan tubuh kita ini mencerminkan Roh yang berdiam di dalam kita.
Coba kita renungkan, waktu yang kita miliki setiap harinya dihabiskan untuk apa? Tenaga dan kekuatan yang kita punya setiap harinya dipakai untuk apa? Saat tubuh ini terasa letih dan terbeban berat, ke manakah kita mencari healing? Jika Roh Kudus yang sejati yang berdiam di dalam tubuh kita, kita akan memakai segenap waktu, tenaga, dan kekuatan untuk memuaskan Tuhan, dan bukannya diri. Kita akan mencari kelegaan di dalam Tuhan dan bukan mencarinya di tempat lain yang sesungguhnya tidak bisa melepaskan penat dan beban kita.
Mari kita pakai tubuh kita dengan benar. Walaupun tubuh ini sedang menuju kematian, tetapi tubuh ini juga didiami oleh Roh Kudus yang justru memberikan kita hidup yang kekal. Inilah yang menjadi kekuatan kita di dalam menjalani hidup dan memakai tubuh kita guna tujuan yang mulia, yaitu hidup sebagai umat Tuhan yang terus melayani Dia. Mari kita berjuang di dalam tubuh yang dying ini untuk memikirkan dan mengerjakan bagian kita bagi kemuliaan Allah, sampai tiba waktunya tubuh ini diubah-Nya menjadi tubuh kemuliaan dan tidak ada lagi kematian dan kedagingan yang menghalangi kita untuk melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan.
Refleksi oleh: Alan Agustian