Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”
Lukas 1:30-35
Sebuah buku belakangan ini menyebut Roh Kudus sebagai anggota Allah Tritunggal yang pemalu. Pelayanan-Nya adalah untuk mengalihkan perhatian orang dari diri-Nya kepada keagungan Allah Anak dan Allah Bapa. Dipenuhi Roh Kudus berarti dipenuhi dengan kasih kepada Kristus. Ketika Yesus menjanjikan Roh Kudus (Yoh. 16:14), Ia mengatakan, “Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku”. Roh Kudus pemalu; Dia tidak menonjolkan diri. Ketika kita memandang-Nya, Ia melangkah mundur dan membawa Yesus Kristus ke depan.
Oleh karena itu, dalam upaya untuk dipenuhi dan dikuatkan oleh Roh kita harus mengejarnya secara tidak langsung — kita harus melihat pada keajaiban Kristus. Jika kita berpaling dari Yesus dan mencari Roh Kudus beserta kuasa-Nya secara langsung, kita akan berakhir dalam lumpur emosi subjektif kita sendiri. Roh Kudus tidak menyatakan diri-Nya sendiri. Roh Kudus menyatakan Kristus. Kepenuhan Roh Kudus adalah kepenuhan yang Dia berikan saat kita memandang Kristus. Kuasa Roh Kudus adalah kekuatan yang kita rasakan di hadirat Kristus. Sukacita Roh Kudus adalah sukacita yang kita rasakan dari janji-janji Kristus. Banyak dari kita pernah meringkuk di lantai dan berseru kepada Roh Kudus untuk mendapatkan sukacita atau kuasa, namun tetap tidak mengalami apa pun; anehnya ketika kita mengabdikan diri dengan sungguh-sungguh merenungkan kemuliaan Yesus Kristus, kita malah dipenuhi oleh Roh.
Abdikan diri Anda untuk melihat dan merasakan keagungan kasih Tuhan dalam Yesus Kristus dan Anda akan begitu selaras dengan Roh Kudus sehingga kuasa-Nya akan mengalir dengan dahsyat dalam hidup Anda. Pengalaman spiritual Kristen bukanlah emosi religius yang samar-samar. Itu adalah emosi dengan isi yang objektif, dan isinya adalah Yesus Kristus. Sang Anggota-Tritunggal-Yang-Pemalu melakukan pekerjaan luar biasa, tetapi Ia tidak pernah menempatkan diri-Nya sebagai pusat perhatian. Anda dapat mengatakan bahwa Dia adalah yang membuat atribut Allah Bapa dan Kristus menjadi sangat terlihat.
Oleh karena itu, ketika saatnya tiba bagi Putra Allah yang kekal untuk diutus oleh Bapa-Nya ke dunia, pekerjaan Roh Kudus diam-diam bekerja dan tidak menonjol dalam melayani Bapa dan Putra. Melalui-Nya, Bapa menyebabkan Putra dikandung dalam Maria sang perawan.
Jadi sejak awal inkarnasi Kristus, Roh Kudus diam-diam melakukan apa yang perlu dilakukan untuk menampilkan Yesus Kristus sebagai Putra Allah dan Juruselamat manusia. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Di sinilah sang anggota Tritunggal yang pemalu (yang mengilhami Kitab Suci ini) melakukan pekerjaan terbaik-Nya. Dia mengagungkan Yesus, bukan dirinya sendiri.
Dia akan dinamai Yesus. Dalam bahasa Ibrani: Yeshua, yang berarti Juruselamat atau Pembebas. Gabriel suka menonjolkan kasih karunia. Sebelum dia memberi tahu Maria tentang kebesaran dan martabat serta kekuatan Kristus, dia memberi tahu Maria bagaimana Allah akan menggunakan kebesaran, martabat, dan kuasa ini. Dia akan menggunakannya sebagai Juruselamat. Jadi jangan takut, Maria, anakmu akan menjadi Juruselamatmu. Dia akan menjadi Yesus.
“Akan menjadi besar” (ayat 32). Yesus itu agung. Ia sangat agung. Seorang Kristen yang merasa malu kepada Yesus Kristus adalah seperti lilin yang merasa malu terhadap matahari. Tuhan kita Yesus telah “ditetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar dari wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman -Nya yang penuh kekuasaan” (Ibr. 1:2-3). Adakah sesuatu yang begitu hebat di dunia ini yang membuat Anda begitu tertarik, yang menarik Anda keluar untuk mendengar atau melihat? Kristus berhasil! Dan Dia sepuluh juta kali lebih besar dalam segala hal, kecuali dosa. Jika Anda mengambil semua pemikir terbesar dari setiap negara dan setiap abad di dunia dan menempatkan mereka dalam satu ruangan dengan Yesus, mereka akan menutup mulut mereka dan mendengarkan kebesaran kebijaksanaan-Nya. Seluruh jenderal terhebat akan mendengarkan strategi-Nya. Semua musisi terhebat akan mendengarkan teori musik-Nya dan penampilan-Nya pada setiap instrumen. Tidak ada yang Yesus tidak bisa lakukan seribu kali lebih baik daripada orang yang paling Anda kagumi dalam bidang apa pun di bawah matahari. Tak ada satu kata pun yang mampu mengungkapkan kebesaran Yesus.
Gabriel mengatakan Yesus “akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.” Memang benar bahwa murid-murid Yesus juga disebut “anak-anak Yang Mahatinggi” (Luk. 6:35) dan beberapa orang mengatakan bahwa status anak Yesus tidak lebih dari apa yang Anda atau saya miliki. Saya meragukannya karena dua alasan. Salah satunya adalah bahwa Gabriel memberikan gambaran tentang apa yang membedakan Yesus: Dia agung, Dia raja, Dia kekal. Tidak ada gunanya dan tidak pada tempatnya untuk mengatakan: Dia hanyalah anak Allah karena iman seperti Anda dan saya. Alasan lainnya adalah bahwa dalam Lukas 8:28 Setan tersungkur dan berseru kepada Yesus, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku.” Setan menyadari bahwa status anak Yesus tidak seperti kita. Sebagai Anak Allah dia memiliki hak dan kuasa untuk menyiksa kekuatan Setan. Jadi maksud Gabriel: Yesus adalah Anak Allah yang unik, Firman ilahi dan gambar Allah, yang diperanakkan dari kekekalan.
Gabriel berkata, “ Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.” Karena Putra Maria akan menjadi Juruselamat bangsanya, akan menjadi superior dalam kebesaran, dan akan disebut Putra Yang Mahatinggi, sudah sepantasnya dan tak terhindarkan bahwa dia akan menjadi raja. Dia akan memenuhi semua nubuatan bahwa anak Daud akan memerintah Israel. Tetapi tidak hanya atas Israel. Yesaya 11:10 berkata, “Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia” (bdk. Luk. 2:32). Anak Maria suatu hari akan memerintah dunia (Luk. 2:32).
Gabriel berkata, “Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Apakah Anda mengerti arti janji ini? Ini artinya Yesus hidup dan memerintah umat-Nya sekarang, hari ini. Apakah Anda percaya? Yesus, Juruselamat, Putra Allah, Raja dunia, sedang memerintah. Jika Gabriel telah mengatakan yang sebenarnya, masalah saat ini, di mana pun Anda tinggal di planet ini, adalah: Maukah Anda tunduk di hadapan Yesus dan mematuhi aturan kerajaan-Nya?
Sekarang Maria mengatur napasnya, dan bukannya mengejek hal yang tidak mungkin, dia bertanya dengan rendah hati (ayat 34), “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Dia siap untuk percaya bahwa dia mungkin melahirkan Mesias, tetapi dia tidak mengerti bagaimana dia dapat melahirkan sebagai perawan. Namun sikapnya yang rendah hati dan terbuka membuat Gabriel menjawabnya sejauh yang diizinkan. Ayat 35: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Bagaimana jawaban Gabriel atas pertanyaan Maria? Sangat sederhana dan halus: Roh Kudus. Hal ini dinyatakan sejauh itu saja. Bagaimana seorang perawan bisa punya anak? Bagaimana anak manusia bisa menjadi Anak Allah yang ilahi? Jawaban: “Roh Kudus akan turun atasmu . . . sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut . . . Anak Allah.” Kata “sebab itu” dalam Lukas 1:35 sangat penting. Ini menunjukkan bahwa pengandungan Yesus dalam seorang perawan disebabkan oleh pekerjaan misterius Roh Kudus. Dan itu menunjukkan bahwa keputraan ilahi Yesus bergantung pada kelahirannya dari seorang perawan.
Banyak orang akan mencoba untuk mengatakan bahwa pengandungan Yesus Kristus oleh Roh Kudus dalam perawan Maria tidak penting dalam doktrin inkarnasi, karena Yesus akan tetap menjadi Anak Allah meskipun kelahiran dari perawan itu tidak benar. Gabriel tidak akan setuju dengan kata-kata tersebut. Sebagai jawaban atas pertanyaan, bagaimana seorang perawan bisa mengandung? Ia mengatakan, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Yesus bisa disebut Anak Allah (ayat 35), Anak Allah Yang Mahatinggi (ayat 32), justru karena dia “dikandung oleh Roh Kudus, lahir dari Perawan Maria.” Ini adalah misteri yang tak terduga bahwa semua kepenuhan keilahian harus berdiam secara jasmaniah di dalam Yesus (Kol 2:9). Sudah sepatutnya (memang perlu, saya pikir) bahwa gerbang masuk ke misteri inkarnasi ini haruslah kelahiran anak dara. Dan itu seharusnya membuat kita tersenyum senang karena Anggota Tritunggal yang pemalu diberi tugas yang halus dan indah dan misterius untuk menyebabkan perawan mengandung — mengandung Pribadi yang kebesarannya akan Dia tinggikan selamanya. Semuanya sangat cocok.
Dalam ayat 36 dan 37 Gabriel memberikan kehamilan Elisabet yang mandul sebagai bukti bagi Maria bahwa “tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.” Roh Kudus mungkin pemalu, tetapi Dia juga Mahakuasa. Sungguh suatu penghormatan kepada Yesus Kristus bahwa anggota Tritunggal yang Mahakuasa ada untuk memperbesar kebesaran-Nya.
Maria menjawab dengan mengatakan, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (ayat 38). Dapatkah Anda berkata: “Biarkan Roh Kudus melakukan apapun sesuka-Nya kepada saya”? Apakah Anda sanggup memercayai Roh Kudus untuk berkata, “Aku adalah budak-Mu; pakailah saya; gunakan kekuatan Mahakuasa-Mu untuk menempatkan saya di tempat yang Engkau inginkan, ketika Kamu ingin aku di sana, melakukan apa yang Engkau ingin aku lakukan”? Tahukah Anda mengapa kita bisa memercayakan diri kita kepada Roh Kudus? Karena Dia ada untuk memuliakan kemuliaan Yesus Kristus. Karenanya, jika detak jantung hidup Anda adalah kemuliaan Yesus Kristus, Roh Kudus akan memberdayakan dan membantu Anda dengan segenap kekuatan-Nya.
Marilah hidup dan mewartakan agar semua orang dapat mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat yang agung, Anak Yang Mahatinggi, dan Raja yang kekal diatas segala raja. Itulah hasrat Roh Kudus. Seluruh kepenuhan ini berarti dipenuhi-Nya.
Oleh John Piper